Ternyata kecerdasan finansial tidak berbanding lurus dengan kecerdasan
akademik. Artinya, memiliki kecerdasan akademik yang bagus tidak serta merta
membuat kita lebih cerdas dalam urusan keuangan. Urusan uang tidak mengenal
gelar dan umur. Tidak heran, banyak orang yang tiba-tiba menjadi bodoh saat
berhadapan dengan urusan keuangan. Kita perlu meluangkan waktu untuk
mempelajari keterampilan finansial secara khusus jika kita ingin mahir dalam
menghasilkan dan mengelola uang kita.
1.
kecerdasan dalam menghasilkan uang
Kecerdasan ini diukur dari kemampuan Anda menghasilkan uang
saat Anda tidak memiliki apa-apa. Ada pepatah bagus menyebutkan “Banyak orang
yang begitu miskin karena satu-satunya hal yang mereka miliki adalah uang.”
Elemen pertama dalam membangun kekayaan bukanlah uang itu sendiri, namun
kemampuan Anda dalam menciptakan nilai bagi orang lain dan mengubahnya menjadi
uang. Pertanyaannya adalah: Jika saat ini Anda kehilangan pekerjaan dan bisnis
Anda, apa yang akan Anda lakukan untuk menghasilkan uang? Jawaban ini
menentukan seberapa cerdas Anda dalam menghasilkan uang.
2.
kecerdasan dalam melindungi uang
Banyak orang yang jago dalam menghasilkan uang namun jelek
dalam melindungi uang yang mereka hasilkan. Ciri-ciri orang yang kecerdasan
nomor duanya masih perlu dilatih adalah mereka yang mudah tergiur dengan
penawaran orang lain. Penawaran belanja konsumtif, penawaran kredit, penawaran
investasi (yang tidak jelas), atau penawaran peluang bisnis (yang menggiurkan
namun kita tidak memahami bidangnya). Akibatnya, kita menyalurkan uang kita ke
saluran-saluran yang tidak jelas, tidak terukur, dan tidak tahu kapan
kembalinya. Hal ini ibarat kita memiliki keran air yang menghasilkan banyak
air, namun kolam yang kita gunakan untuk menampungnya bocor.
3.
kecerdasan dalam mengalokasikan uang
Orang yang cerdas dalam mengalokasikan uang memilki panduan
yang jelas berapa persen dari penghasilannya yang akan ia gunakan untuk
konsumsi, berapa persen yang ia akan gunakan untuk investasi, berapa persen
yang akan ia gunakan untuk sedekah dll. Mereka punya patokan anggaran yang
jelas sehingga pengelolaan keuangan mereka pun lebih terarah. Sekecil apapun
penghasilan Anda, mulailah membuat alokasi yang jelas kemana uang Anda perlu
diarahkan.
4.
kecerdasan dalam mengungkit uang
Mengungkit artinya bagaimana menggunakan tenaga kecil untuk
menghasilkan tenaga yang lebih besar. Mengungkit uang memiliki arti yang sama.
Bagaimana menggunakan uang kecil untuk menghasilkan uang yang lebih besar. Tiga
orang yang memiliki uang yang sama, katakanlah satu juta, bisa jadi memiliki
akhir yang berbeda bergantung bagaimana mereka mengolah uang yang mereka
pegang. Ada yang mungkin berakhir dalam kondisi berhutang. Ada yang berhasil
menghasilkan dua juta rupiah. Ada juga yang mungkin berhasil menghasilkan
sepuluh juta rupiah dari uang satu juta yang mereka miliki.
5.
kecerdasan dalam mencari informasi keuangan
Faktor utama untuk melatih keempat kecerdasan di atas
adalah kecerdasan kelima ini: kemampuan kita untuk mencari informasi keuangan
dari sumber yang valid. Tanpa kemampuan ini kita akan tersesat di dalam hutan
informasi keuangan yang beredar di atas bumi ini. Tanpa informasi yang
berkualitas, kita tidak akan mampu membaca peluang dengan tepat. Tanpa
informasi yang tepat, kita akan terjebak dalam investasi yang tidak jelas.
Tanpa informasi keuangan yang benar, kita tidak akan berhasil menghasilkan dan
mengembangkan uang kita sesuai yang kita harapkan. Salah satu nasehat paling
berharga yang saya dapatkan mengenai hal ini adalah: invest your time before
invest your money. Jangan pernah berinvestasi di instrumen yang tidak Anda
pahami.